Nama : AKBAR KURNIAWAN
NIM : 16/398856/PN/14827
Menambang Uang dan Menimba Teknologi dari Smart Phone
|
Bayu Mulyana didepan peserta pelatihan jaringan informasi agribisnis pada Penas XV Petani Nelayan Aceh 2017 |
Cukup dengan mengetikkan beberapa kata, para peserta Penas
XV Petani Nelayan Aceh 2017 dapat menjelajah dunia informasi dan
teknologi pertanian terkini ke seluruh penjuru dunia.
“Kami ingin menyadarkan dan menunjukkan
kepada para petani dan nelayan bahwa handphone atau samartphone yang mereka
miliki bisa digunakan untuk mendapatkan informasi dan teknologi, bahkan bisa
memasarkan produk pertanian,” kata Bayu Mulyana panitia pusat untuk
Pelatihan Jaringan Informasi Agribisnis Penas XV Petani Nelayan Aceh 2017
kepada Sinar Tani di SMKN 3 Kota Banda Aceh (7/5).
Bayu yang juga Kepala Bidang
Pengembangan Sistem Informasi Pusat Data Informasi Pertanian Kementerian
Pertanian menjelaskan Pelatihan Jaringan Informasi Agribisnis
sampai siang kemarin sudah melatih 120 orang orang peserta
atau 3 kelas. Per kelas bisa menampung peserta 40 peserta dengan memanfaatkan
computer yang dimiliki laboratorium computer milik SMKN 3 Kota Banda Aceh.
Setiap kelas mendapatkan waktu
pelatihan selama 4 jam. “Waktu 4 jam itu sebetulnya kurang, disini kita lebih
memperkenalkan dan membangkitkan pemahaman para petani dan nelayan bahwa mereka
bisa memanfaatkan handphonenya untuk mendapatkan teknologi dan menjual
produknya.”
Sampai penutupan Penas XV, Panitia
mentargetkan bisa menyelenggarakan 9 kelas. Mereka dilatih membuat e-mail,
menggunakan internet untuk mencari informasi teknologi dan memperkuat pemasaran
produk pertanian yang dihasilkanya dengan memanfaatkan aplikasi playstore
berbasis android.
Pada umumnya, lanjut Bayu, para petani
nelayan sudah kenal dengan aplikasi jual beli online seperti OLX, tokopedia dan
banyak aplikasinya lainnya. “Mereka kita perkenalkan dengan aplikasi jual beli
online lebih mendalam dan kita tunjukkan aplikasi-aplikasi teknologi dan jual
beli pertanian,” tambahnya. Mereka tinggal memilih yang cocok.
Yang boleh ikut menjadi peserta dalam
pelatihan ini adalah mereka yang menjadi petani, pengusaha pertanian dan
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). “Yang kami prioritaskan adalah petani,”
tambahnya. Umur mereka antara 40-50 tahun, ada juga yang relatif masih muda,
juga yang sudah tua.
Para peserta umumnya sudah
memakai smartphone. Namun ada juga yang masih pakai Handphone biasa. “Kami
tetap mempersilahkan. Mereka yang belum punya smartphone, kita harapkan
setelah sampai di rumahnya bisa minta dibantu putranya,” tambah Bayu.
Mirwan, petani Kelapa Sawit yang
memiliki kebun sawit seluas 2 Ha dari Musirawas Utara, Sumatera Selatan
mengatakan pelatihan ini bermanfaat sekali. “Saya bisa membuat email, dan
menjual atau memasarkan produk pertanian secara online. Juga bisa mencari
teknologi pertanian di media digital. Baik dalam bentuk tulisan, gambar, photo
maupun video,” jelasnya.
Beragam Aplikasi
Berbagai aplikasi pertanian yang
berbasis smartphone (HP pintar) bermunculan. Paling banyak adalah aplikasi
informasi, aplikasi teknologi dan aplikasi jual-beli online. Aplikasi tersebut
disamping makin canggih juga makin terjangkau harganya karena biaya paket
data internet makin murah dan terjangkau untuk kantong petani dan nelayan.
Aplikasi-aplikasi muncul baik
dari pemerintah maupun dari perusahaan swasta. Kementerian Pertanian
misalnya mengeluarkan aplikasi kalender tanam (KATAM) terpadu. Kalender tanam
digitak yang bisa diakses melaui internet ini bisa memudahkan petani
menyesuaikan waktu dan pola tanam tanaman pangan serta memilih teknologi
budidaya yang paling tepat oleh petani.
Kementerian Pertanian melalui
Pusat Penyuluhan Pertanian juga membuat portal penyuluhan digital Cyber
Extension dengan alamat www.cybex.pertanian.go.id. Cyber Extension dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data serta penyampaian materi dan
informasi pertanian khususnya dalam membantu memperlancar dan mempermudah
fasilitasi kepada pelaku penyuluhan terutama para penyuluh pertanian lapangan,
baik penyuluh pertanian PNS, Swasta, maupun Swadaya.
Dari kalangan swasta, Tabloid Sinar
Tani, juga membuat portal berita digital informasi dan teknologi pertanian
terkini dengan alamat www.tabloidsinartani.com. “Bahkan Tabloid Sinar
Tani sudah membangun aplikasi informasi dan teknologi pertanian berbasis
android yang bisa diunduh dari playstore secara gratis yang tersedia dalam
smart phone milik petani nelayan,” kata Pemimpin Redaksi Tabloid Sinar Tani
Ahmad Soim.
Portal dan aplikasi android
Tabloid Sinar Tani dikelola terintegrasi dengan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak.
“Informasi dan teknologi terkini yang disajikan Tabloid Sinar Tani Cetak,
Portal maupun Aplikasi hadir untuk saling melengkapi, memberikan pelayanan yang
lebih cepat dan lebih lengkap. Terutama untuk petani-petani yang tinggal di
daerah yang sudah memiliki infrastruktur internet yang menunjang,” tambahnya.
Meskipun demikian, informasi berita dan
teknologi pertanian yang dikemas dalam bentuk cetakan masih jauh lebih menarik
dan praktis, karena disainnya yang lebih menarik, lebih praktis digunakan,
dibaca dan disimpan. Tidak tergantung pada energi listrik dan tidak memerlukan
biaya rutin. “Bahkan suatu saat edisi cetak informasi dan teknologi pertanian
akan membuat orang yang menggunakannya lebih bergengsi dibanding pengguna
digital,” tambahnya lagi.
Tanggal artikel : 10 Mei 2017